Pekerjaan Yesus:
Bertemu orang non Yahudi
I.
Pendahuluan
Pada sajian sebelumnya kita telah
mengetahui pekerjaan Yesus dalam melakukan Mujizat. Pada sajian
kali ini kami para penyaji ingin
menyajikan Yesus juga bertemu dan berbaik hati kepada orang non Yahudi. Semoga sajian kami kali ini dapat menambah wawasan kita dalam memandang Yesus
sebagai pribadi yang tidak membeda-bedakan orang Yahudi dan yang Non Yahudi, sebab
diluar orang Yahudi Yesus juga menemukan
orang yang beriman selain Yahudi. Semoga
sajian ini berguna buat kita semua.
II.
Pembahasan
Didalam Alkitab kita dapat menjumpai
beberapa pasal dan ayat Alkitab yang
tidak hanya didalam satu kitab Injil saja yang menceritakan tentang Yesus
bertemu dengan orang yang non Yahudi. Kami penyaji menemukan beberapa pasal
tersebut didalam kitab Injil seperti:
Matius 15: 21-28
Perikop ini menjelaskan seorang
Kanaan yang percaya mempunyai seorang anak yang sedang kerasukan seta. Dan ia
memohon kepada Yesus untuk menolong nya. Awalnya Yesus enggan menolong dia dan
Dia berkata bahwa Dia diutus hanya untuk
domba-domba yang hilang umat Israel. Namun hal itu tidak menyurutkan
niatnya dan karena imannya, anak nya sembuh dan setan itu sudah pergi
meninggalkan anaknya.
Markus
7: 24-30
Perikop ini sinoptik terhadap Matius 15:
21-28 bercerita seorang Kanaan yang percaya.
Lukas
9: 51-56
Perikop
ini menceritakan bahwa ketika Yeesus hendak ke Yerusalm dan singgah di desa
orang Samaria untuk mempersiapkan kebutuhanNya, namun ia ditolak.
Lukas
17: 11-19
Perikop
ini berisi tentang seorang Samaria yang memuliakan Allah ketika Yesus sudah
menyembuhkan penyakit Kustanya.
Yohanes
4: 1-42.
Perikop ini bercerita tentang Yesus
bertemu dengan seorang perempuan dan Ia memberikanya airkehidupan.
Kami para penyaji mengambil perikop
tentang “Perempuan Kanaan yang percaya” yang tertulis dalam Matius 15:21-28 dan
yang sinoptik dengan Markus 7:24-30.
2.1.Latar belakang kitab
Matius
Kitab Injil Matius adalah kitab pertama
dalam ke empat injil atau versi kisah tentang Kristus. Setiap injil mempunyai
sudut pandang yang berbeda. Mereka menceritakan kisah tersebut dalam urutan
atau detail yang berbeda juga. Setiap penulis memberi yang berbeda mengenai
kehidupan Yesus.[1] Kitab
Injil Matius ditulis oleh Matius anak
Alfeus seorang Yahudi yang dipilih oleh Yesus untuk menjadi murid-Nya. Injil
Matius ditulis supaya orang-orang Kristen dapat mengerti bahwa yesus kristus
adalah mesias yang dijanjikan, yang diutus Allah sebagai penggenapan para nabi
dalam PL.
Yang
di utamakan dalam Injil Matius adalah Yesus sebagai Mesias yang dinantikan oleh
bangsanya atau bangsa yahudi.[2]
2.2. Latar belakang kitab
Markus
Pada saat sekarang ini Injil Markus
dianggap sebagai kitab Injil yang pertama ditulis bahkan diakui sebagai kedua
Injil sinoptik lainnya. Pada masa lalu Injil Markus cenderung diabaikan oleh
jemaat ceritera-ceritera yang lebih panjang dalam Matius maupun Lukas lebih disegani.
Baik Matius maupun Lukas sama-sama mengikuti urutan Markus dan Matius pun demikian.[3]
Markus akhirnya dapat dibagi menjadi 105
bagian, 93 diantaranya dapat ditemukan dalam injil Matius, dalam injil Lukas
dalam injil Lukas terdapat 81. Injil Markus terdiri dari 661 ayat, hanya 24
ayat dari injil Markus yang tidak ditemukan dalam injil matius maupun Lukas.[4]
2.3.Tempat dan waktu
penulisan kitab Matius
Waktu dan tempat penulisan kitab ini di
perkirakan pada tahun 61-72 M.[5]
menurut buku yang kami bandingkan tentang dimana kitab ini ditulis tidak
diketahui secara pasti. Tapi ada buku yang mengatakan kitab ini ditulis di
daerah Siria.[6]
2.4.Tempat dan waktu
penulisan kitab Markus
Tidak banyak diketahui mengenai penulis
kitab Markus, nama Markus tidak pernah disebut dalam kitab ini. Penulis kitab
ini pada umumnya dikaitkan oleh jemaat mula-mula dengan nama Yohanes Markus.
Dalam bahasa ibrani disebut Yohanes sedangkan dalam bahasa yunani disebut
Markus.
2.5. Sitz im leben
2.5.1. Konteks sosial budaya
Di dalam masyarakat non yahudi strata
sosial lebih tampak dibandingkan dengan masyarakat yagudi itu sendiri. Para
pemilik tanah yang pada umumnya terdiri dari kaum bangsawan. Para pemilik tanah
itu pada umumnya berperab sebagai pemegang control atas rakyat lain pada
umumnya. Oleh karena itu muncullah perbudakan, maka secara praktis orang-orang
yang tergolong dalam kelas menengah menjadi tidak adil lagi. Mereka itu pada
umumnya terdiri dari orang-orang tawanan perang dan orang-orang yang tidak
mampu lagi memenuhi kebutuhan hidupnya. Dan hidup mereka bergantung kepada
orang-orang yang memberikan uluran tangan memberi sesuap nasi untuk mereka.
Mereka
itu dapat menjadi pendukung yang besar kepada setiap calon pemimpin dan mereka
mampu memberikan suara-suara yang menjanjikan taraf hidup yang lebih baik.
Orang-orang miskin bertambah banyak dan sering kali kondisi mereka lebih buruk
daripada budak yang ada pada saat itu. Dengan demikian maka jarak antara
orang-orang miskin pada umumnya sebagai kelas sosial yang sangat rendah benar menonjol.
Hal ini menjadi nyata.[7]
Dan konteks kebudayaan pada saat itu adalah kebudayaan Helenisme. Kebudayaan
ini memberikan konteks cara berpikir manusia pada saat itu dan mengungkapkan
iman Kristen.[8]
2.5.2. Konteks politik
Dalam perjanjian baru keadaan Israel
dipimpin langung oleh kekaisaran Romawi. Penguasa daerah-daerah yang ditentukan
oleh pemerintahan Roma. Hal ini karena pada maa sesudah kematian Herodes,
keadaan politik di palestina mengalami perpecahan sehingga pemerintahan harus
memberi tanah.[9]
2.5.3. Konteks agama
Penyembahan kepada kaisar adalah salah
satu pernyataan yang sangat penting dari hidup keagamaan pada permulaan tarikh
masehi, kebiasaan ini timbul dari pandangan umum di timur yaitu bahwa kaisar
mengandung khasiat yang mengatasi dunia kodrati karena berasal dari dunia.[10]
2.6.Analisa bentuk
2.6.1. Kritik redaksi
Didalam peredaksian, kitab-kitab Injil
merupkan semacam buku yang berbeda dari macam-macam kesusasteraan yang kita
kenal. Kitab-kitab Injil mencatatkan sambil memberi kesaksian iman mengenai
Yesus Kristus, yang hidup pada masa lampau, mati dikayu salib dan hal Yesus ini
merupakan penggenapan dari Perjanjian Lama maksudnya disini bahwa maksud tujuan
mendalam dan defenitif dari Perjanjian Lama menjadi nyata dalam Yesus.[11]
2.6.2. Kritik teks
2.6.2.1.Perbandingan bahasa
Pada tafsiran ini kami penafsir akan
membuat perbandingan bahasa dari Alkitab yaitu; LAI, NIV, BBT, NTG.
Matius 15: 21-28
Ayat
21
Tidak ada perbedaan yang signifikan
Ayat
22
Tidak ada perbedaan yang signifikan
Ayat
23
LAI :
meminta
NIV :
urged (meminta)
BBT :
mangelehek (membujuk)
NTG :
λέγοντες (meminta)
Keputusan : yang mendekati NTG adalah LAI
Ayat
24
Tidak
terdapat perbedaan yang signifikan
Ayat
25
Tidak
kami temukan perbedaan yang signifikan
Ayat
26
LAI :
melemparkannya
NIV :
toss (lempar, melempar)
BBT :
mandabuhon (menjatuhkan)
NTG :
βαλε͡ιν (melempar)
Keputusan : yang mendekati NTG adalah NIV dan LAI
Ayat 27
LAI :
meja tuannya
NIV :
masters table (meja tuannya)
BBT :
panganan ni ompuna (tempat makanan tuannya)
NTG :
τραπέζης τ͡ων κυρίον αύτ͡ων (meja tuannya)
Keputusan : yang mendekati NTG yaitu LAI, NIV
Ayat 28
LAI :
hai ibu
NIV :
women (perempuan)
BBT :
inang (ibu)
NTG :
Ω γύναιέκ (hai ibu)
Keputusan : yang mendekati NTG adalah LAI
Markus
7: 24:30
Ayat 24- Ayat 25
Tidak ada perbedaan yang signifikan
Ayat 26
LAI :
Mengusir
NIV :
To drive (mengarahkan)
BBT :Dipabali
(dikembalikan)
NTG :
έκβάλη (melemparkan)
Keputusan: tidak ada yang mendekati NTG
Ayat 27- Ayat 30
Kami tidak menemukan perbedaan yang
signifikan
2.6.2.2.Kritik Apparatus
Matius 15: 21-28
Ayat
26
Dalam NTG terdapat kata έστιν καλόν “artinya
dia indah/dia adalah indah” yang dimana έστιν
merupakan present indikatif untuk orang ketiga tunggal dan καλόν
merupakan kata sifat akusatif tunggal maskulin. Kata ini juga dapat dilihat
dalam Mrk 7: 27. Kata ini juga terdapat/telah dikutip dari terbitan-terbitan
Perjanjian Baru Yunani sebelumnya yang bertempat di London: Sinaiticus pada abad ke IV. Begiu
juga “family I”yang sekelompok naskah-naskah Yunani yang dlukiskan pertama kali
oleh Lake. Dan dalam “Family 13” yang
merupakan kelompok naskah-naskah Yunani yang dilukiskan pertama kali oleh
Ferrar. Bapa-bapa gereja seperti Origenes pada tahun 253/254 M juga mendukung
kata ini, demikian juga dengan Chrysostompada tahun 400 M. Sedangkan dalam
kritik apparatus menawarkan kata έστιν καλόν artinya “dia indah/dia adalah
indah” yang bernomor 1010 pada abad ke XII. Dan kata ini juga terdapat dalam
sebuah daftar bacaan kitab suci yang ditandai dengan angka dicetak agak naik
dibelakangnya bernomor 309 pada abad ke VIII.
Keputusan : kami menolak kritik
apparatus sebab tidak mengubah makna kata.
Markus 7: 24-30
Ayat
24
Dalam NTG terdapat kata Τύρον yang
merupakan keterangan kata tempat (kata benda) genetif tunggal feminim yang
artinya “Tirus”. Bapa-bapa Gereja Yunani seperti Origenes pada tahun 253/254
menggunakan kata ini, demikian Bapa-bapa gereja Latin seperti halnya
Ambrosiaster pada tahun setelah 384 M. Sedangkan kritik apparatus menawarkan
kata Τύρου καί Σιδ͡ωνος artinya “Tirus dan Sidon” dan bisa kia lihat dalam
Matius 15:21. Dalam bacaan dari
kebanyakan bukti Bizantium menggunakan kata ini.begitu juga dengan bacaan
sebagian besar leksionari yang dipilih, bersama dengan teks edisi Apostoliki diakonia, Athena. Bapa-bapa gereja Yunani
seperti Diaressaron dari Tatiana abad ke II juga menggunakan kata ini.
Keputusan:
kami penyaji menolak kritik apparatus sebab semakin membingungkan. Sebab Yesus
menyingkir untuk menyendiri bukan untuk mengajar.
Ayat
28
Dalam NTG terdapat kata κύριε yang
merupakan kata benda vokatif tunggal maskulin yang asal katanya yang berarti
κύριος “tuan, Tuhan”. Sedangkan dalam kritik apparatus menawarkan kata ναί, κύριε yang artinya “benar, Tuhan”. Dan
dapat dilihat dalam Matius 15:27. Dalam versi Vulgata, versi gotik, versi
Peshita Siria, versi Harclean Siria, versi Palestina Siria, dan versi Georgia
menggunakan kata ini.
Keputusan:
menerima kritik apparatus sebab memperjelas maksud kalimat teks.
2.6.2.3.Terjemahan akhir
Matius 15: 21-28
Ayat
21 : Lalu Yesus pergi dari situ dan
menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon.
Ayat
22 : Maka datanglah seorang perempuan Kanaa dari daerah itu dan berseru: “Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena
anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.”
Ayat
23 : Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya.
Lalu murid-muridNya datang dan meminta
kepadaNya: “Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak
Ayat
24 : Jawabnya: “Tetapi hanyakepada
domba-domba yang hilang dari umat Israel.”
Ayat
25 : Tetapi perempuan itu mendekat dan
menyembah Dia sambil berkata “Tuhan, tolonglah.”
Ayat
26 : Tetapi Yesus menjawab: “Tidak patut
mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkan kepada anjing.”
Ayat
27 : Kata perempuan itu: “Benar Tuhan,
namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.”
Ayat
28 : Maka Yesus menjawab dan berkata
kepadanya: “ Hai ibu, besar imanmu,
maka jadilah kepadamu seperti yang kau kehendaki.” Dan seketika itu juga
anaknya sembuh.
Markus7: 24-30
Ayat
24 : Lalu Yesus berangkat dari situ
dan pergi ke daerah Tirus. Ia masuk kesebuah rumah dan tidak mau bahwa ada
orang yang mengetahuinya, tetapi kedatangannya tidak dapat dirahasiakan.
Ayat
25 : Malah seorang ibu, yang anaknya
perempuan kerasukan roh jahat, segera mendengar tentang Dia, lalu datang dan
tersungkur didepan kakiNya.
Ayat
26 : Perempuan itu seorang Yunani
bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada Yesu untukmengusir setan itu dari
anaknya.
Ayat
27 : Lalu Yesus berkata kepadanya:
“Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan
bagi anak-anak dan melemparkan kepada
anjing.”
Ayat
28 : tetapi perempuan itu menjawab: Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang dibawah
meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak.”
Ayat
29 : Maka kata Yesus keapada
perempuan itu: “ karena kata-katamu itu,
pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu.”
Ayat
30 :
Perempuan itu pulang kerumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di
tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.
2.6.2.4.Tafsiran
Matius 15: 21-28
Kisah ini merupakan penggambaran
satu-satunya kejadian dimana Yesus pernah berada dilar wilayah Yahudi. Makna
yang paling agung dari perikop ini ialah bahwa perikop ini menampilkan
bayang-bayang penyebaran Injil ke seluruh dunia; Ia memperlihatkan awal dari
runtuhnya dinding pemisah.
Tidak ada tempat di Palestina yang dapat
ia kunjungi untuk menemukan keheningan, sebab kemana pun ia pergi, orang banyak
akan mencarinya. Maka Ia pergi ke sebelah Utara melalui Galilea semapi akhirnya
tiba di wilayah Tirus dan Sidon, tempat tingga bangsa Fenisia. Di sana
setidaknya untuk sementara aman dari ancaman kebencian para Ahli Taurat dan
orang Farisi, dan bahaya popularitas di tengah orang banyak. Sebab tidak orang
Yahudi yang sudi mengikutiNya masuk ke wilayah
orang non Yahudi yang dianggap Kafir.
Walaupun berada di negeri asing, Yesus
sama sekali tidak bebas dari permintaan yang lahir dari kebutuhan manusia.
Sebab ada seorang perempuan yang mempunyai anak perempuan yang amat mederita.
Perempuan itu mengatahui segala pekerjaan yang dilakukan oleh Yesus, bhwa Yesus
sanggup memulihkan maka ia mengikuti Yesus dan para murid sambil
berteriak-teriak. Pada mulanya Yesus tidak memperdulikannya namun akhirnya
Yesus berpaling kepadanya: “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi
anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.”(Mat15:26) Menyebut seseorang
dengan sebutan demikian, hal itu merupakan penghinaan yang laur biasa. Namun
perempuan itu dapat secara cepat melihat situasi sehingga ia menjawab “Benar,”
katanya, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” diayat 27. Inimebuat Yesus berbinar-binar
dengan sukacita melihat iman yang begitu gigih; dan Ia memberikan berkat
kkesembuhan yang begitu ia dambakan.[12]
Beberapa
hal mengenai perempuan ini yang harus kita catat yaitu:
Dia mempunyai kasih, kasih inilah yang
mendorongnya untuk mendekati orang asing ini: kasih ini jugalah yang membuatnya
menerima kebisuan Yesus, namun tetap memohon
dan akhirnya Yesus mau mendengarkan perempuan ini.
Perempuan ini memiliki iman, iman yang
tumbuh melalui kontak dengan Yesus ini membuat perempuan ini mengerti akan
penggertian. Leawat ini Yesus ingin mengubahkan permintaan kepada manusia itu
harus menjadi suatu doa. Dan kapanpun kita ingin bertemu dangan Yesus haruslah
sujud dan meyembah Dia.
Perempuan ini mempunyai sifat pantang
menyerah dan dia mempunyai karunia untuk selalu gembira walaupun ia ditolak
oleh Yesus ia berusaha dan tidak surut kegembiraan nya saat ia ditolak.[13]
Ini menandakan bahwa Yesus mempunyai
misi terhadap oarang-orang kafir dan tidak hanya orang Yahudi mampu beriman.
Bahkan perempuan ini yang tidak mengenal Yesus dan hanya mendengarkan betapa
berkuasanya Dia ketika bertemu dengan Yesus langsung beriman dan memang tidak
hanya sekedar memohon, tetapi Yyesus mau mengabulkan permintaan perempuan ini
sebab ia memiliki iman yang besar.[14]
Markus 7:24-30
Sekali lagi kita membaca bahwa Yesus dan
murid-muridNya berangkat menuju ke daerah kafor yaitu daerah Tirus (Mrk 7:24).[15]
Beberapa naskah menyebut wilayah diluar negeri itu “daerah Tirus” dengan
sejumlah naskah lain memakai nama lebih luas: “daerah Tirus dan Sidon”. Nama Ganda ini sering
dipakai (Kis. 12:20) dan dapat mengacu keseluruh wilayah di sepanjang pantai
Laut Tengah di sebelah Utara Galilea, dengan kedua kota yang sudah masyur sejak
zaman dahulu kala, yaitu Tirus dan Sidon. Perjalanan ini merupakan gerak
mundur. Oleh dijelaskan bahwa Yesus menyebrangi perbatasan Israel, tetapi tidak
lebih jauh memasuki “Tirus dan Sidon”untuk menjadikannya sebagai lapangan kerja
baru.[16]
Kemungkinan Markus tidak terlalu peduli untuk memberikan skema geografis yang koheren(dia
mungkin tidak memiliki informasi
atau pengetahuan yang diperlukan untuk melakukannya), tetapi konten untuk memberi peringatan bahwa Yesus menyeberangi perbatasan ke wilayah di sebelah barat dan utara Galilea, yang apabila
hal itu bukan berarti sepenuhnya kafir tidak
ketat orang Yahudi baik.[17] Sudah tentu geak mundur ini berkaitan dengan keadaan di Galilea.
Yesus semakin terkenal, sekaligus semakin terancam, baik dari pihak Herodes,
maupun dari pihak Yerusalem. Yesus tidak melarikan diri dari manusia, tetapi
Dia tidak mau ditangkap sebelum waktunya, atau ditahan atau dibunuh dengan
diam-diam. Demi pekerjaan semakin
terkenal, sekaligus semakin terancam, baik dari pihak Herodes, maupun dari
pihak Yerusalem. Yesus tidak melarikan diri dari manusia, tetapi Dia tidak mau
ditangkap sebelum waktunya, atau ditahan atau dibunuh dengan diam-diam. Demi
pekerjaan Yesus di Israel itu Dia berlindung dengan bersembunyi sejenak di luar
negeri.[18]
Markus melaporkan bahwa
sekalipun Yesus tidak mau kedatanganNya diketahui orang, ternyata orang
mengetahui kedatangan itu sehingga banyak orang datang kepada Yesus. Ada
seorang perempuan yang anaknya kerasukan roh jahat, juga datang kepada Yesus
dan tersungkur di depan kaki-Nya (Mrk 7:25).[19] Wanita itu mendengar kabar tentang Yesus. Yang
dimaksud bukan: ia mendapat keterangan tentang tempat tinggal Yesus, melainkan:
ia mendengar berita-berita mengenai kuasa-kuasa Yesus atas roh-roh jahat. Kabar
mengenai ke AgunganNya mendahului kedatanganNya di daerah itu. Karena itu,
wanita itu datang kepadaNya.[20]
Markus tidak lupa
memberitahukan identitas perempuan itu, yaitu seorang perempuan Yunani bangsa
Siro-Fenisia (daerah Fenisia yang letaknya di pantai timur Laut Ttengah, di sebelah
utara Palestina, ssedangkan Libo-Fenisia terletak di pantai Utara Afrika, di
sekitar Kartago). Perempuan itu memohon agar Yesus mengusir setan dari anaknya
itu. Dalam perumpamaan Yesus dalam ayat 27, yang dimaksud “anak-anak” adalah
orang Israel, sedangkan “anjing” adalah suatu ungkapan yang menunjuk kepada
orang kafir. Perempuan ini mengerti maksud Yesus itu lalu berkata “Benar,
Tuhan. Tetapi anjing yang dibawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan
anak-anak”. Dari perkataan perempuan itu jelas bahwa roti (keselamatan) tidak hanya diberikan kepada bangsa Israel
saja tetapi juga kepada bangsa Kafir. Dalam perkataan lain keselamatan itu
disediakan terlebih dahulu kepada bangsa Israel tetapi tidak tertutup
kemungkinan keselamatan itu diberikan kepada bangsa-bangsa lain. Bukti dari
pemberian keselamatan itu terletak pada kenyataan bahwa ketika perempuan itu
pulang kerumahnya, ia mendapati anaknya itu berbaring di tempat tidur, sedang
setan itu sudah keluar, sesuai dengan pesan Yesus (Mrk 7:29, 30).[21]
[1]
Carol Smith, Bible From A to Z, (Yogyakarta:Andi, 2009), 182
[2]
Willi Marxsen, Pengantar Perjajian Baru, (Jakarta: BPK-GM, 2009), 175
[3]
Meril C. Teney, Survey Perjanjian Baru, (Malang:Gandum Mas, 2006), 57-58
[4]
Ibid, 58
[5]
Duyverman, Pembimbing ke Dalam Perjanjian Baru, (Jakarta: BPK-GM, 2006), 54-55
[6]
Wismodady Wahono, Disini Kutemukan, (Jakarta BPK-GM, 2009), 349-350
[7]
B. F Drewes, Satu Injil TIga Pekabar, (Jakarta :BPK-GM, 1986), 28
[8]
Jusak Tridarmanto, Tafsir Perjanjian Baru, (Departemen Agama Direktorat Jendral
Bimbingan Masyarakat Kristen Ppotestan, 1997), 21
[9] Bruce Chilton, Studi Perjanjian
Baru Bagi Pemula, (Jakarta :BPK-GM, 1999), 141
[10]
C.Groene, Pengantar Kedalam Perjanjian Baru, (Yogyakarta: Kanisius, 1984), 40
[11]
J. H. Bavinck, Sejarah Kerajaan Allah, (Jakarta BPK-GM,2007), 316-317
[12] Floyd V. Filson, The Gospel
According St. Matthew,(Soho Square:
London, 1961), 179-180
[13] William Barclay, Pemahaman
Alkitab Setiap Hari: Injil Matius,(BPK-GM, 1999), 63-64
[14] R. T. France, Tyndale New
Testament CommentaryI: Matthew,(USA & Canada: Wm. B. Eerdmans
Publishing Co., 1985), 247-248
[15] Samuel Benyamin Hakh, Pemberitaan
tentang Yesus Menurut Injil-Injil Sinoptik,(Bandung:Jurnal Media Info,
2007), 59
[16] Jacob van Bruggen, Markus: Injil
Menurut Petrus,(Jakarta:BPK-GM, 2006), 254
[17] Hugh Anderson, The new Century Bible Commentarythe Fospelof
Mark,(London: Marshall, Morgan & Scott, 1976), 189-190
[18] Jacob van Bruggen, Markus: Injil
Menurut Petrus, 254-255
[19] Samuel Benyamin Hakh, Pemberitaan
tentang Yesus Menurut Injil-Injil Sinoptik, 59
[20] Jacob van Bruggen, Markus: Injil
Menurut Petrus, 255
[21] Samuel Benyamin Hakh, Pemberitaan
tentang Yesus Menurut Injil-Injil Sinoptik, 60
Tidak ada komentar:
Posting Komentar