Senin, 14 Oktober 2013

Hermeneutika PB


Pekerjaan Yesus: Bertemu orang non Yahudi

I.                   Pendahuluan
Pada sajian sebelumnya kita telah mengetahui  pekerjaan  Yesus dalam melakukan Mujizat. Pada sajian kali ini  kami para penyaji ingin menyajikan Yesus juga bertemu dan berbaik hati kepada orang non  Yahudi. Semoga sajian kami kali ini dapat  menambah wawasan kita dalam memandang Yesus sebagai pribadi yang tidak  membeda-bedakan  orang Yahudi dan yang Non Yahudi, sebab diluar orang Yahudi Yesus juga  menemukan orang  yang beriman selain Yahudi. Semoga sajian ini berguna buat kita semua.
II.                Pembahasan
Didalam Alkitab kita dapat menjumpai beberapa  pasal dan ayat Alkitab yang tidak hanya didalam satu kitab Injil saja yang menceritakan tentang Yesus bertemu dengan orang yang non Yahudi. Kami penyaji menemukan beberapa pasal tersebut didalam kitab Injil seperti:
 Matius 15: 21-28
            Perikop ini menjelaskan seorang Kanaan yang percaya mempunyai seorang anak yang sedang kerasukan seta. Dan ia memohon kepada Yesus untuk menolong nya. Awalnya Yesus enggan menolong dia dan Dia berkata bahwa Dia diutus hanya untuk  domba-domba yang hilang umat Israel. Namun hal itu tidak menyurutkan niatnya dan karena imannya, anak nya sembuh dan setan itu sudah pergi meninggalkan anaknya.

Markus 7: 24-30
Perikop ini sinoptik terhadap Matius 15: 21-28 bercerita seorang Kanaan yang percaya.
Lukas 9: 51-56
Perikop ini menceritakan bahwa ketika Yeesus hendak ke Yerusalm dan singgah di desa orang Samaria untuk mempersiapkan kebutuhanNya, namun ia ditolak.
Lukas 17: 11-19
Perikop ini berisi tentang seorang Samaria yang memuliakan Allah ketika Yesus sudah menyembuhkan penyakit Kustanya.
Yohanes 4: 1-42.
            Perikop ini bercerita tentang Yesus bertemu dengan seorang perempuan dan Ia memberikanya airkehidupan.
            Kami para penyaji mengambil perikop tentang “Perempuan Kanaan yang percaya” yang tertulis dalam Matius 15:21-28 dan yang sinoptik dengan Markus 7:24-30.

2.1.Latar belakang kitab Matius
Kitab Injil Matius adalah kitab pertama dalam ke empat injil atau versi kisah tentang Kristus. Setiap injil mempunyai sudut pandang yang berbeda. Mereka menceritakan kisah tersebut dalam urutan atau detail yang berbeda juga. Setiap penulis memberi yang berbeda mengenai kehidupan Yesus.[1] Kitab Injil Matius ditulis oleh Matius  anak Alfeus seorang Yahudi yang dipilih oleh Yesus untuk menjadi murid-Nya. Injil Matius ditulis supaya orang-orang Kristen dapat mengerti bahwa yesus kristus adalah mesias yang dijanjikan, yang diutus Allah sebagai penggenapan para nabi dalam PL.
Yang di utamakan dalam Injil Matius adalah Yesus sebagai Mesias yang dinantikan oleh bangsanya atau bangsa yahudi.[2]

2.2. Latar belakang kitab Markus
Pada saat sekarang ini Injil Markus dianggap sebagai kitab Injil yang pertama ditulis bahkan diakui sebagai kedua Injil sinoptik lainnya. Pada masa lalu Injil Markus cenderung diabaikan oleh jemaat ceritera-ceritera yang lebih panjang dalam Matius maupun Lukas lebih disegani. Baik Matius maupun Lukas sama-sama mengikuti urutan Markus dan Matius  pun demikian.[3]  Markus akhirnya dapat dibagi menjadi 105 bagian, 93 diantaranya dapat ditemukan dalam injil Matius, dalam injil Lukas dalam injil Lukas terdapat 81. Injil Markus terdiri dari 661 ayat, hanya 24 ayat dari injil Markus yang tidak ditemukan dalam injil matius maupun Lukas.[4]
           
2.3.Tempat dan waktu penulisan kitab Matius
Waktu dan tempat penulisan kitab ini di perkirakan pada tahun 61-72 M.[5] menurut buku yang kami bandingkan tentang dimana kitab ini ditulis tidak diketahui secara pasti. Tapi ada buku yang mengatakan kitab ini ditulis di daerah Siria.[6]

2.4.Tempat dan waktu penulisan kitab Markus
Tidak banyak diketahui mengenai penulis kitab Markus, nama Markus tidak pernah disebut dalam kitab ini. Penulis kitab ini pada umumnya dikaitkan oleh jemaat mula-mula dengan nama Yohanes Markus. Dalam bahasa ibrani disebut Yohanes sedangkan dalam bahasa yunani disebut Markus.

2.5. Sitz im leben
2.5.1.      Konteks sosial budaya
Di dalam masyarakat non yahudi strata sosial lebih tampak dibandingkan dengan masyarakat yagudi itu sendiri. Para pemilik tanah yang pada umumnya terdiri dari kaum bangsawan. Para pemilik tanah itu pada umumnya berperab sebagai pemegang control atas rakyat lain pada umumnya. Oleh karena itu muncullah perbudakan, maka secara praktis orang-orang yang tergolong dalam kelas menengah menjadi tidak adil lagi. Mereka itu pada umumnya terdiri dari orang-orang tawanan perang dan orang-orang yang tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan hidupnya. Dan hidup mereka bergantung kepada orang-orang yang memberikan uluran tangan memberi sesuap nasi untuk mereka.
Mereka itu dapat menjadi pendukung yang besar kepada setiap calon pemimpin dan mereka mampu memberikan suara-suara yang menjanjikan taraf hidup yang lebih baik. Orang-orang miskin bertambah banyak dan sering kali kondisi mereka lebih buruk daripada budak yang ada pada saat itu. Dengan demikian maka jarak antara orang-orang miskin pada umumnya sebagai kelas sosial yang sangat rendah benar menonjol. Hal ini menjadi nyata.[7] Dan konteks kebudayaan pada saat itu adalah kebudayaan Helenisme. Kebudayaan ini memberikan konteks cara berpikir manusia pada saat itu dan mengungkapkan iman Kristen.[8]

2.5.2.       Konteks politik
Dalam perjanjian baru keadaan Israel dipimpin langung oleh kekaisaran Romawi. Penguasa daerah-daerah yang ditentukan oleh pemerintahan Roma. Hal ini karena pada maa sesudah kematian Herodes, keadaan politik di palestina mengalami perpecahan sehingga pemerintahan harus memberi tanah.[9]
2.5.3.      Konteks agama
Penyembahan kepada kaisar adalah salah satu pernyataan yang sangat penting dari hidup keagamaan pada permulaan tarikh masehi, kebiasaan ini timbul dari pandangan umum di timur yaitu bahwa kaisar mengandung khasiat yang mengatasi dunia kodrati karena berasal dari dunia.[10]
2.6.Analisa bentuk
2.6.1.      Kritik redaksi
Didalam peredaksian, kitab-kitab Injil merupkan semacam buku yang berbeda dari macam-macam kesusasteraan yang kita kenal. Kitab-kitab Injil mencatatkan sambil memberi kesaksian iman mengenai Yesus Kristus, yang hidup pada masa lampau, mati dikayu salib dan hal Yesus ini merupakan penggenapan dari Perjanjian Lama maksudnya disini bahwa maksud tujuan mendalam dan defenitif dari Perjanjian Lama menjadi nyata dalam Yesus.[11]



2.6.2.       Kritik teks
2.6.2.1.Perbandingan bahasa
            Pada tafsiran ini kami penafsir akan membuat perbandingan bahasa dari Alkitab yaitu; LAI, NIV, BBT, NTG.
Matius 15: 21-28
Ayat 21
Tidak ada perbedaan yang signifikan
Ayat 22
Tidak ada perbedaan yang signifikan
Ayat 23
LAI                             : meminta
NIV                             : urged (meminta)
BBT                            : mangelehek (membujuk)
NTG                            : λέγοντες (meminta)
Keputusan       : yang mendekati NTG adalah LAI
Ayat 24
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan
Ayat 25
Tidak kami temukan perbedaan  yang signifikan
Ayat 26
LAI                             : melemparkannya
NIV                             : toss (lempar, melempar)
BBT                : mandabuhon (menjatuhkan)
NTG                : βαλε͡ιν (melempar)
Keputusan       : yang mendekati NTG adalah NIV dan LAI
Ayat 27
LAI                             : meja tuannya
NIV                             : masters table (meja tuannya)
BBT                : panganan ni ompuna (tempat makanan tuannya)
NTG                : τραπέζης τ͡ων κυρίον αύτ͡ων (meja tuannya)
Keputusan       : yang mendekati NTG yaitu LAI, NIV

Ayat 28
LAI                             : hai ibu
NIV                             : women (perempuan)
BBT                : inang (ibu)
NTG                : Ω γύναιέκ (hai ibu)
Keputusan                   : yang mendekati NTG adalah LAI

Markus 7: 24:30
Ayat 24- Ayat 25
Tidak ada perbedaan yang signifikan
Ayat 26
LAI                             : Mengusir
NIV                             : To drive (mengarahkan)
BBT                            :Dipabali (dikembalikan)
NTG                            : έκβάλη (melemparkan)
Keputusan: tidak ada yang mendekati NTG
Ayat 27- Ayat 30
Kami tidak menemukan perbedaan yang signifikan

2.6.2.2.Kritik Apparatus
Matius 15: 21-28
Ayat 26
Dalam NTG terdapat kata έστιν καλόν “artinya dia indah/dia adalah indah” yang dimana έστιν  merupakan present indikatif untuk orang ketiga tunggal dan καλόν merupakan kata sifat akusatif tunggal maskulin. Kata ini juga dapat dilihat dalam Mrk 7: 27. Kata ini juga terdapat/telah dikutip dari terbitan-terbitan Perjanjian Baru Yunani sebelumnya yang bertempat  di London: Sinaiticus pada abad ke IV. Begiu juga “family I”yang sekelompok naskah-naskah Yunani yang dlukiskan pertama kali oleh Lake. Dan dalam “Family  13” yang merupakan kelompok naskah-naskah Yunani yang dilukiskan pertama kali oleh Ferrar. Bapa-bapa gereja seperti Origenes pada tahun 253/254 M juga mendukung kata ini, demikian juga dengan Chrysostompada tahun 400 M. Sedangkan dalam kritik apparatus menawarkan kata έστιν καλόν artinya “dia indah/dia adalah indah” yang bernomor 1010 pada abad ke XII. Dan kata ini juga terdapat dalam sebuah daftar bacaan kitab suci yang ditandai dengan angka dicetak agak naik dibelakangnya bernomor 309 pada abad ke VIII.
Keputusan : kami menolak kritik apparatus sebab tidak mengubah makna kata.

Markus 7: 24-30
Ayat 24
Dalam NTG terdapat kata Τύρον yang merupakan keterangan kata tempat (kata benda) genetif tunggal feminim yang artinya “Tirus”. Bapa-bapa Gereja Yunani seperti Origenes pada tahun 253/254 menggunakan kata ini, demikian Bapa-bapa gereja Latin seperti halnya Ambrosiaster pada tahun setelah 384 M. Sedangkan kritik apparatus menawarkan kata Τύρου καί Σιδ͡ωνος artinya “Tirus dan Sidon” dan bisa kia lihat dalam Matius 15:21.  Dalam bacaan dari kebanyakan bukti Bizantium menggunakan kata ini.begitu juga dengan bacaan sebagian besar leksionari yang dipilih, bersama dengan teks edisi Apostoliki  diakonia, Athena. Bapa-bapa gereja Yunani seperti Diaressaron dari Tatiana abad ke II juga menggunakan kata ini.
Keputusan: kami penyaji menolak kritik apparatus sebab semakin membingungkan. Sebab Yesus menyingkir untuk menyendiri bukan untuk mengajar.

Ayat 28
Dalam NTG terdapat kata κύριε yang merupakan kata benda vokatif tunggal maskulin yang asal katanya yang berarti κύριος “tuan, Tuhan”. Sedangkan dalam kritik apparatus menawarkan kata  ναί, κύριε yang artinya “benar, Tuhan”. Dan dapat dilihat dalam Matius 15:27. Dalam versi Vulgata, versi gotik, versi Peshita Siria, versi Harclean Siria, versi Palestina Siria, dan versi Georgia menggunakan kata ini.
Keputusan: menerima kritik apparatus sebab memperjelas maksud kalimat teks.


2.6.2.3.Terjemahan akhir
Matius 15: 21-28
Ayat 21     : Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon.
Ayat 22 : Maka datanglah seorang perempuan Kanaa dari daerah itu dan berseru:   “Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.”
Ayat 23     : Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-muridNya datang dan meminta kepadaNya: “Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak
Ayat 24     : Jawabnya: “Tetapi hanyakepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.”
Ayat 25     : Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata “Tuhan, tolonglah.”
Ayat 26     : Tetapi Yesus menjawab: “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkan kepada anjing.”
Ayat 27     : Kata perempuan itu: “Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.”
Ayat 28     : Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: “ Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kau kehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

Markus7: 24-30
Ayat 24     : Lalu Yesus berangkat dari situ dan pergi ke daerah Tirus. Ia masuk kesebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya, tetapi kedatangannya tidak dapat dirahasiakan.
Ayat 25     : Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan roh jahat, segera mendengar tentang Dia, lalu datang dan tersungkur didepan kakiNya.
Ayat 26     : Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada Yesu untukmengusir setan itu dari anaknya.
Ayat 27     : Lalu Yesus berkata kepadanya: “Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkan kepada anjing.”
Ayat 28     : tetapi perempuan itu menjawab: Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang dibawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak.”
Ayat 29     : Maka kata Yesus keapada perempuan  itu: “ karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu.”
Ayat 30     :  Perempuan itu pulang kerumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.

2.6.2.4.Tafsiran
Matius 15: 21-28
Kisah ini merupakan penggambaran satu-satunya kejadian dimana Yesus pernah berada dilar wilayah Yahudi. Makna yang paling agung dari perikop ini ialah bahwa perikop ini menampilkan bayang-bayang penyebaran Injil ke seluruh dunia; Ia memperlihatkan awal dari runtuhnya dinding pemisah.
Tidak ada tempat di Palestina yang dapat ia kunjungi untuk menemukan keheningan, sebab kemana pun ia pergi, orang banyak akan mencarinya. Maka Ia pergi ke sebelah Utara melalui Galilea semapi akhirnya tiba di wilayah Tirus dan Sidon, tempat tingga bangsa Fenisia. Di sana setidaknya untuk sementara aman dari ancaman kebencian para Ahli Taurat dan orang Farisi, dan bahaya popularitas di tengah orang banyak. Sebab tidak orang Yahudi yang sudi mengikutiNya masuk ke  wilayah orang non Yahudi yang dianggap Kafir.
Walaupun berada di negeri asing, Yesus sama sekali tidak bebas dari permintaan yang lahir dari kebutuhan manusia. Sebab ada seorang perempuan yang mempunyai anak perempuan yang amat mederita. Perempuan itu mengatahui segala pekerjaan yang dilakukan oleh Yesus, bhwa Yesus sanggup memulihkan maka ia mengikuti Yesus dan para murid sambil berteriak-teriak. Pada mulanya Yesus tidak memperdulikannya namun akhirnya Yesus berpaling kepadanya: “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.”(Mat15:26) Menyebut seseorang dengan sebutan demikian, hal itu merupakan penghinaan yang laur biasa. Namun perempuan itu dapat secara cepat melihat situasi sehingga ia menjawab “Benar,” katanya, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.”  diayat 27. Inimebuat Yesus berbinar-binar dengan sukacita melihat iman yang begitu gigih; dan Ia memberikan berkat kkesembuhan yang begitu ia dambakan.[12]
Beberapa hal mengenai perempuan ini yang harus kita catat yaitu:
Dia mempunyai kasih, kasih inilah yang mendorongnya untuk mendekati orang asing ini: kasih ini jugalah yang membuatnya menerima kebisuan Yesus, namun tetap memohon  dan akhirnya Yesus mau mendengarkan perempuan ini.
Perempuan ini memiliki iman, iman yang tumbuh melalui kontak dengan Yesus ini membuat perempuan ini mengerti akan penggertian. Leawat ini Yesus ingin mengubahkan permintaan kepada manusia itu harus menjadi suatu doa. Dan kapanpun kita ingin bertemu dangan Yesus haruslah sujud dan meyembah Dia.
Perempuan ini mempunyai sifat pantang menyerah dan dia mempunyai karunia untuk selalu gembira walaupun ia ditolak oleh Yesus ia berusaha dan tidak surut kegembiraan nya saat ia ditolak.[13]
Ini menandakan bahwa Yesus mempunyai misi terhadap oarang-orang kafir dan tidak hanya orang Yahudi mampu beriman. Bahkan perempuan ini yang tidak mengenal Yesus dan hanya mendengarkan betapa berkuasanya Dia ketika bertemu dengan Yesus langsung beriman dan memang tidak hanya sekedar memohon, tetapi Yyesus mau mengabulkan permintaan perempuan ini sebab ia memiliki iman yang besar.[14]

Markus 7:24-30
Sekali lagi kita membaca bahwa Yesus dan murid-muridNya berangkat menuju ke daerah kafor yaitu daerah Tirus (Mrk 7:24).[15] Beberapa naskah menyebut wilayah diluar negeri itu “daerah Tirus” dengan sejumlah naskah lain memakai nama lebih luas: “daerah Tirus dan Sidon”. Nama Ganda ini sering dipakai (Kis. 12:20) dan dapat mengacu keseluruh wilayah di sepanjang pantai Laut Tengah di sebelah Utara Galilea, dengan kedua kota yang sudah masyur sejak zaman dahulu kala, yaitu Tirus dan Sidon. Perjalanan ini merupakan gerak mundur. Oleh dijelaskan bahwa Yesus menyebrangi perbatasan Israel, tetapi tidak lebih jauh memasuki “Tirus dan Sidon”untuk menjadikannya sebagai lapangan kerja baru.[16] Kemungkinan Markus tidak terlalu peduli untuk memberikan skema geografis yang koheren(dia mungkin tidak memiliki informasi atau pengetahuan yang diperlukan untuk melakukannya), tetapi konten untuk memberi peringatan bahwa Yesus menyeberangi perbatasan ke wilayah di sebelah barat dan utara Galilea, yang apabila hal itu bukan berarti sepenuhnya kafir tidak ketat orang Yahudi baik.[17] Sudah tentu geak mundur ini berkaitan dengan keadaan di Galilea. Yesus semakin terkenal, sekaligus semakin terancam, baik dari pihak Herodes, maupun dari pihak Yerusalem. Yesus tidak melarikan diri dari manusia, tetapi Dia tidak mau ditangkap sebelum waktunya, atau ditahan atau dibunuh dengan diam-diam. Demi pekerjaan  semakin terkenal, sekaligus semakin terancam, baik dari pihak Herodes, maupun dari pihak Yerusalem. Yesus tidak melarikan diri dari manusia, tetapi Dia tidak mau ditangkap sebelum waktunya, atau ditahan atau dibunuh dengan diam-diam. Demi pekerjaan Yesus di Israel itu Dia berlindung dengan bersembunyi sejenak di luar negeri.[18]
Markus melaporkan bahwa sekalipun Yesus tidak mau kedatanganNya diketahui orang, ternyata orang mengetahui kedatangan itu sehingga banyak orang datang kepada Yesus. Ada seorang perempuan yang anaknya kerasukan roh jahat, juga datang kepada Yesus dan tersungkur di depan kaki-Nya (Mrk 7:25).[19] Wanita itu mendengar kabar tentang Yesus. Yang dimaksud bukan: ia mendapat keterangan tentang tempat tinggal Yesus, melainkan: ia mendengar berita-berita mengenai kuasa-kuasa Yesus atas roh-roh jahat. Kabar mengenai ke AgunganNya mendahului kedatanganNya di daerah itu. Karena itu, wanita itu datang kepadaNya.[20]
Markus tidak lupa memberitahukan identitas perempuan itu, yaitu seorang perempuan Yunani bangsa Siro-Fenisia (daerah Fenisia yang letaknya di pantai timur Laut Ttengah, di sebelah utara Palestina, ssedangkan Libo-Fenisia terletak di pantai Utara Afrika, di sekitar Kartago). Perempuan itu memohon agar Yesus mengusir setan dari anaknya itu. Dalam perumpamaan Yesus dalam ayat 27, yang dimaksud “anak-anak” adalah orang Israel, sedangkan “anjing” adalah suatu ungkapan yang menunjuk kepada orang kafir. Perempuan ini mengerti maksud Yesus itu lalu berkata “Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang dibawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak”. Dari perkataan perempuan itu jelas bahwa roti (keselamatan)  tidak hanya diberikan kepada bangsa Israel saja tetapi juga kepada bangsa Kafir. Dalam perkataan lain keselamatan itu disediakan terlebih dahulu kepada bangsa Israel tetapi tidak tertutup kemungkinan keselamatan itu diberikan kepada bangsa-bangsa lain. Bukti dari pemberian keselamatan itu terletak pada kenyataan bahwa ketika perempuan itu pulang kerumahnya, ia mendapati anaknya itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar, sesuai dengan pesan Yesus (Mrk 7:29, 30).[21]


[1] Carol Smith, Bible From A to Z, (Yogyakarta:Andi, 2009), 182
[2] Willi Marxsen, Pengantar Perjajian Baru, (Jakarta: BPK-GM, 2009), 175
[3] Meril C. Teney, Survey Perjanjian Baru, (Malang:Gandum Mas, 2006), 57-58
[4] Ibid, 58
[5] Duyverman, Pembimbing ke Dalam Perjanjian Baru, (Jakarta: BPK-GM, 2006), 54-55
[6] Wismodady Wahono, Disini Kutemukan, (Jakarta BPK-GM, 2009), 349-350
[7] B. F Drewes, Satu Injil TIga Pekabar, (Jakarta :BPK-GM, 1986), 28
[8] Jusak Tridarmanto, Tafsir Perjanjian Baru, (Departemen Agama Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Kristen Ppotestan, 1997), 21
[9] Bruce Chilton, Studi Perjanjian Baru Bagi Pemula, (Jakarta :BPK-GM, 1999), 141
[10] C.Groene, Pengantar Kedalam Perjanjian Baru, (Yogyakarta: Kanisius, 1984), 40
[11] J. H. Bavinck, Sejarah Kerajaan Allah, (Jakarta BPK-GM,2007), 316-317
[12] Floyd V. Filson, The Gospel According St.  Matthew,(Soho Square: London, 1961), 179-180
[13] William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari: Injil Matius,(BPK-GM, 1999), 63-64
[14] R. T. France, Tyndale New Testament CommentaryI: Matthew,(USA & Canada: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1985), 247-248
[15] Samuel Benyamin Hakh, Pemberitaan tentang Yesus Menurut Injil-Injil Sinoptik,(Bandung:Jurnal Media Info, 2007),  59
[16] Jacob van Bruggen, Markus: Injil Menurut Petrus,(Jakarta:BPK-GM, 2006), 254
[17]  Hugh Anderson, The new Century Bible Commentarythe Fospelof Mark,(London: Marshall, Morgan & Scott, 1976), 189-190
[18] Jacob van Bruggen, Markus: Injil Menurut Petrus, 254-255
[19] Samuel Benyamin Hakh, Pemberitaan tentang Yesus Menurut Injil-Injil Sinoptik, 59
[20] Jacob van Bruggen, Markus: Injil Menurut Petrus, 255
[21] Samuel Benyamin Hakh, Pemberitaan tentang Yesus Menurut Injil-Injil Sinoptik, 60

Tidak ada komentar:

Posting Komentar